Emiten taksi PT Blue Bird Tbk (BIRD) misalnya, memiliki beban pokok BBM yang mencapai Rp298,25 miliar di semester I-2022. Jumlah beban pokok BBM tersebut merupakan yang paling tinggi di antara emiten transportasi dan logistik kurir lainnya.
Adapun segmen ini memiliki porsi sebesar 26,92 persen terhadap beban pokok pendapatan BIRD pada semester I-2022.
Sementara dibanding semester I tahun lalu, beban BBM emiten taksi ini melejit hingga 43,30 persen secara year on year (yoy). Adapun beban BBM yang dibukukan di semester I-2021 mencapai Rp208,13 miliar.
Selain BIRD, emiten-emiten lain juga menanggung beban pokok dari pengeluaran BBM. Emiten sektor logistik kurir seperti PT Satria Antaran Prima Tbk (SAPX) dan PT Krida Jaringan Nusantara Tbk (KJEN) tercatat juga menanggung beban bahan bakar yang mencapai miliaran rupiah.
Berdasarkan laporan keuangan emiten, SAPX membukukan beban bahan bakar dan transport yang mencapai Rp2,24 miliar pada semester I-2022. Meski jumlahnya cukup besar, segmen ini hanya berkontribusi sebesar 1,10 persen terhadap total beban pokok emiten.