IDXChannel – Emiten ritel dan sektor lainnya mendapat keuntungan dari menguatnya rupiah sepanjang 2023. Kendati demikian, terdapat saham dari berbagai sektor yang dirugikan dari penguatan rupiah.
Melansir laporan CGS CIMB pada April 2023 dengan tajuk “Sensitivity Analysis on Every 5% IDR Appreciation Impact on Corporate Earnings”, rupiah telah terapresiasi hingga 6 persen sepanjang 2023 seiring penurunan indeks US Dollar (DXY).
“Menurut kami, pelemahan USD dapat bertahan karena inflasi Amerika Serikat (AS) terus menurun,” tulis riset tersebut.
Sementara, menurut konsensus Bloomberg, nilai tukar pada 2023 mencapai Rp14.700/USD atau terapresiasi sebesar 5 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Menguatnya rupiah terhadap USD tentunya turut mendongkrak kinerja keuangan, terutama laba bersih sejumlah emiten. CGS CIMB menilai, emiten ritel dan produsen unggas diuntungkan dari penguatan rupiah karena memiliki margin yang lebih rendah.