sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Beda Nasib, Saham VKTR Melesat saat Debut, Sang Induk BNBR Anjlok

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
19/06/2023 17:19 WIB
Saham emiten anyar PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) melonjak pada debut perdana di bursa pada Senin (19/6/2023).
Beda Nasib, Saham VKTR Melesat saat Debut, Sang Induk BNBR Anjlok. (Foto: VKTR)
Beda Nasib, Saham VKTR Melesat saat Debut, Sang Induk BNBR Anjlok. (Foto: VKTR)

IDXChannelSaham emiten anyar PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) melonjak pada debut perdana di bursa pada Senin (19/6/2023). Berbeda, saham sang induk, PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) malah ambles.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham VKTR ditutup naik 11,00 persen ke posisi Rp111 per saham. VKTR menjadi salah satu top gainers pada perdagangan Senin.

Di awal perdagangan, saham VKTR sempat menembus Rp135 per saham atau terbang 35 persen sebelum akhirnya penguatannya perlahan berkurang hingga penutupan.

Nilai transaksi perdagangan VKTR mencapai Rp344,38 miliar dengan volume perdagangan mencapai 2,87 miliar saham.

Berbeda Nasib, saham BNBR malah melorot 6,56 persen ke Rp57 per saham, dengan nilai transaksi Rp11,76 miliar dan volume perdagangan 203,47 juta saham. Dalam sepekan, saham BNBTR minus 6,56 persen dan dalam sebulan turun 8,06 persen.

Sebelumnya, VKTR telah mencatatkan saham perdana (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Senin (19/6).

Dengan begitu, VKTR merupakan perusahaan publik pertama di Indonesia yang mengkhususkan diri dalam pengembangan dan produksi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di segmen kendaraan komersial, dengan produk utama bus dan truk listrik.

Komisaris Utama VKTR, Anindya N. Bakrie mengatakan, VKTR telah memilih untuk berfokus dalam pengembangan KBLBB di segmen kendaraan komersial, khususnya bus dan truk.

"Data menunjukkan, kebutuhan bus di Jakarta saja mencapai lebih dari 10.000 unit hingga 2030. Jika memperhitungkan potensi di seluruh Indonesia, angka tersebut dapat meningkat hingga 20 kali lipat lebih besar," ungkap dia dalam keterangan resminya, Senin (19/6).

VKTR telah menjalin kerja sama strategis dengan BYD Auto, produsen bus terbesar di dunia, untuk menguatkan posisinya dalam pengembangan kendaraan listrik.

Saat ini, VKTR telah sukses dalam menyediakan 30 unit bus merek BYD yang dioperasikan oleh TransJakarta, dan dalam waktu dekat akan menambahkan 22 unit bus lagi dengan merek yang sama.

Direktur Utama VKTR, Gilarsi W. Setijono menjelaskan, VKTR saat ini mengimpor bus tipe K-9 secara CBU (completely built-up) langsung dari pabrik BYD di Shenzhen, China.

"Namun, kami juga tengah merintis pembangunan fasilitas perakitan di Indonesia melalui kemitraan dengan mitra lokal Trisakti yang berpengalaman di bidangnya," ujarnya.

Fasilitas perakitan KBLBB bus VKTR akan berlokasi di Magelang, Jawa Tengah, dengan rencana tahap awal kapasitas perakitan sebesar 500 unit per tahun.

"Kami berkomitmen untuk mengembangkan fasilitas ini menjadi lini manufaktur yang handal, dengan peningkatan kapasitas hingga lebih dari 3.000 unit per tahun. Dengan ini, kami berharap dapat memenuhi tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang ditetapkan oleh pemerintah, dan menghasilkan produk kendaraan listrik yang merupakan kebanggaan nasional," jelas Gilarsi.

Seluruh dana yang diperoleh dari penawaran umum VKTR akan digunakan dengan strategis. Sebanyak 40,29% akan dialokasikan untuk belanja modal atau capex yang akan mendukung pengembangan produk dan fasilitas produksi.

Sekitar 11,69% akan diberikan kepada perusahaan anak VKTR, yaitu PT Bakrie Autoparts (BA), dalam bentuk penyertaan modal guna meningkatkan daya saing di sektor komponen kendaraan listrik.

Selain itu, sekitar 2,51% akan digunakan untuk melunasi utang kepada PT Tambara Tama Mandiri (TTM), dan sekitar 1,40% akan digunakan untuk melunasi utang kepada PT Andara Multi Sarana (AMS).

Sisanya, sebesar 44,11%, akan dialokasikan untuk modal kerja dan operasional guna memenuhi kebutuhan operasional VKTR.

"Kami berharap dengan suksesnya IPO ini, VKTR dapat menjalankan rencana bisnis dengan optimal sesuai jadwal yang telah ditetapkan, didukung oleh dana yang diperoleh dari penawaran umum," tegas Gilarsi.

"Kami berkomitmen tidak hanya untuk mendistribusikan kendaraan listrik, mulai dari bus listrik, tetapi juga untuk memproduksi kendaraan listrik di masa depan guna memberikan kontribusi yang lebih tinggi terhadap tingkat kandungan dalam negeri," imbuhnya.

Selain itu, perseroan juga berkomitmen untuk memberikan nilai tambah yang optimal kepada seluruh pemegang saham kami yang telah menjadi bagian penting dalam perjalanan VKTR, serta mendukung upaya pemerintah dalam transisi menuju energi bersih di masa depan.

Sekadar informasi, dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) ini, VKTR menawarkan sebanyak 8,75 miliar saham atau mewakili sebanyak 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan harga offering yang ditetapkan, emiten Grup Bakrie ini berpotensi mengantongi dana sebesar Rp875 miliar. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement