sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bursa Asia Bergerak Beragam, Pasar Cermati Keputusan BOJ dan Konflik Timur Tengah

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
17/06/2025 10:14 WIB
Bursa saham Asia bergerak beragam pada Selasa (17/6/2025) di tengah kenaikan Wall Street semalam, seiring investor menantikan keputusan kebijakan Bank of Japan.
Bursa Asia Bergerak Beragam, Pasar Cermati Keputusan BOJ dan Konflik Timur Tengah. (Foto: Reuters)
Bursa Asia Bergerak Beragam, Pasar Cermati Keputusan BOJ dan Konflik Timur Tengah. (Foto: Reuters)

IDXChannel – Bursa saham Asia bergerak beragam pada Selasa (17/6/2025) di tengah kenaikan Wall Street semalam, seiring investor menantikan keputusan kebijakan Bank of Japan (BOJ) dan mencermati konflik di Timur Tengah.

Berdasarkan data pasar, Indeks Nikkei 225 naik 0,53 persen, sementara indeks Topix Jepang menguat 0,16 persen.

Mengutip Reuters, BOJ secara luas diperkirakan mempertahankan suku bunga pada level saat ini dalam pertemuan Selasa ini, namun bank sentral tersebut juga dapat memangkas laju pembelian obligasi pemerintah Jepang hingga separuhnya, menjadi JPY200 miliar per bulan mulai tahun fiskal berikutnya pada April.

Di sisi lain, Gubernur BOJ Kazuo Ueda kemungkinan tetap akan menegaskan komitmen untuk menaikkan suku bunga, meskipun ada ketidakpastian dari tarif dagang AS dan konflik global, termasuk di Timur Tengah.

KOSPI Korea Selatan juga terapresiasi 0,50 persen dan STI Singapura tumbuh 0,37 persen.

Berbeda, Shanghai Composite melemah 0,21 persen, Hang Seng turun 0,31 persen, dan ASX Australia tergerus 0,06 persen.

Sementara itu, pada perdagangan Selasa, kontrak berjangka (futures) saham AS melemah dan harga minyak mentah naik, setelah Presiden AS Donald Trump menyerukan evakuasi dari Teheran. Konflik bersenjata antara Israel dan Iran yang memasuki hari kelima memicu kekhawatiran terhadap potensi konflik regional yang lebih luas.

Pasar makin tegang setelah laporan terpisah menyebut Trump telah memerintahkan Dewan Keamanan Nasional untuk bersiap di ruang situasi Gedung Putih, menyusul keputusannya mempersingkat kunjungan ke KTT G7 di Kanada. Sebelumnya, Trump mendesak semua pihak untuk segera meninggalkan Teheran dan kembali menegaskan bahwa Iran seharusnya menandatangani kesepakatan nuklir dengan AS.

Perkembangan terbaru ini mendorong gelombang aksi jual aset berisiko pada awal perdagangan Asia. Kontrak berjangka S&P 500 turun 0,46 persen, kontrak berjangka Eropa melemah 0,69 persen, sementara harga minyak mentah sempat melonjak lebih dari 2 persen.

“Ada kecurigaan bahwa AS mungkin akan segera memulai aksi militer terhadap Iran, dan ini memicu aksi penghindaran risiko karena menambah ketidakpastian baru di pasar,” ujar analis pasar di IG, Tony Sycamore.

Wall Street sebelumnya ditutup menguat pada Senin, setelah sumber Reuters menyebut Iran tengah meminta gencatan senjata segera dengan Israel melalui mediasi Trump, yang turut meredam reli harga minyak.

Konflik udara antara Iran dan Israel — yang disebut sebagai pertempuran terbesar antara kedua musuh lama tersebut — makin memanas pada Senin, setelah Israel menyerang lembaga penyiaran negara Iran dan fasilitas pengayaan uranium. (Aldo Fernando)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement