Sementara target WIIM berada di level Rp750 per saham, dibandingkan harga terakhir WIIM saat ini Rp685 per saham.
“WIIM memiliki ruang untuk menaikkan ASP mengingat kesenjangan harga produk unggulannya yang semakin melebar. Namun, perusahaan dividend payout telah dikurangi pada FY23,” ujar para analis.
Di sisi lain, GGRM mendapat rekomendasi REDUCE atau pengurangan porsi dengan target harga Rp10.000, lebih rendah dari harga terakhir sebesar Rp12.100 (naik 0,21 persen).
“Kami menetapkan rating Reduce untuk GGRM karena kami melihat sedikit kejelasan mengenai pembayaran dividennya karena proyek infrastruktur yang sedang berjalan,” ungkap riset itu.
Kenaikan Harga Jual Eceran dan Rokok Ilegal
Meski demikian, sektor ini masih menghadapi tantangan serius, terutama keberadaan rokok ilegal yang luas di pasaran. CGS mencatat rokok ilegal dijual jauh lebih murah, sekitar Rp10 ribu-15 ribu per bungkus, dibandingkan rokok legal yang rata-rata di atas Rp25 ribu per bungkus.