sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Demi Tarik Nasabah, Berhasilkah ‘Bakar Uang’ ala Bank Digital?

Market news editor Melati Kristina - Riset
13/06/2022 17:07 WIB
Sebagai pendatang baru, bank digital adu strategi dengan menggelontorkan biaya iklan dan promosi yang fantastis.
Demi Tarik Nasabah, Berhasilkah ‘Bakar Uang’ ala Bank Digital? (Foto: MNC Media)
Demi Tarik Nasabah, Berhasilkah ‘Bakar Uang’ ala Bank Digital? (Foto: MNC Media)

Selain kedua bank tersebut, Bank Jago (ARTO) juga mencatat biaya iklan dan promosi yang besar, yaitu Rp40,40 miliar pada Triwulan I-2022. Angka tersebut meningkat 607,83 persen dari biaya promosi tahun lalu yakni sebesar Rp5,70 miliar.

Biaya Iklan dan Promosi Bank Digital Triwulan I-2022

Sumber: Tim Riset IDX Channel, Juni 2022, Laporan Keuangan BBYB, BBHI, BANK, ARTO, dan AMAR (data olahan)

Sayangnya, biaya besar yang digelontorkan bank digital tersebut tidak senantiasa sebanding dengan pendapatan bunga yang diperoleh. Bank BBYB misalnya, pendapatan bunga bersih dari bank ini hanya sebesar Rp179,3 miliar. Namun, bank digital ini berani mengeluarkan biaya promosi yang besarnya mencapai Rp154,39 miliar.

Selain itu, BANK juga menggelontorkan biaya promosi yang terbilang besar bila disandingkan dengan pendapatannya. Tercatat pendapatan dari pengelolaan dana oleh bank sebagai mudharib dari emiten ini hanya sebesar Rp12,10 miliar. Padahal tak sedikit biaya promosi yang dikeluarkan, yakni mencapai Rp4,53 miliar.

Besarnya pengeluaran untuk biaya promosi menyebabkan bengkaknya kerugian pada bank digital. Dari riset diatas, sebanyak tiga dari lima bank digital membukukan kerugian. Adapun BBYB mengalami kerugian yang lebih besar dari emiten bank lainnya, yakni sebesar Rp416,73 miliar. Selain itu dua emiten lain juga menderita rugi yakni, BANK (Rp43,98 miliar) dan AMAR (Rp8,80 miliar).

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement