Besarnya biaya promosi bank digital tersebut tak jadi masalah bila masing-masing emiten mencatatkan kenaikan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK). Sebanyak empat emiten mencatatkan kenaikan pertumbuhan DPK. Meski BANK mencatatkan pertumbuhan DPK tertinggi, akan tetapi bank digital ini malah memperoleh jumlah DPK yang paling sedikit dibanding emiten lainnya.
Dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga, BANK mencatat dana simpanan wadiahnya pada Triwulan I-2022 hanya sebesar Rp1 juta. Meski demikian, BANK berhasil mencatatkan kenaikan dana simpanan wadiah secara yoy, sebab sebelumnya emiten tersebut tidak menerima perolehan dana simpanan tersebut. Sementara laporan keuangan emiten ini pada Triwulan I-2022 mencatat adanya peningkatan tabungan mudharabah menjadi Rp51,91 miliar.
Selain BANK, beberapa emiten bank digital juga mencatatkan kenaikan pertumbuhan DPK yaitu BBHI (14,63 persen), BBYB (14,63 persen), dan ARTO (13,73 persen). Dari segi jumlah, perolehan DPK dari BBYB tercatat paling unggul yakni mencapai Rp9,23 triliun.
Akan tetapi, AMAR mencatatkan penurunan DPK bahkan persentasenya mencapai 39,41 persen. Adapun jumlah DPK AMAR pada triwulan pertama tahun ini sebesar Rp1,93 triliun. Meski DPK bank digital ini terpantau turun, AMAR malah mengeluarkan biaya promosi yang cukup besar, yakni Rp37,94 miliar. (ADF)