Namun, sejak Januari 2021, BEI menambah enam lagi notasi khusus baru, sehingga total ada 13 jenis notasi khusus yang dirilis BEI, berupa satu kode huruf di belakang kode saham, yang memiliki arti yang berbeda satu sama lain.
Dengan semakin banyaknya jumlah notasi saham yang digunakan, BEI berharap dapat memberikan gambaran lebih lengkap kepada investor agar dapat lebih berhati-hati ketika memutuskan berinvestasi di saham tersebut.
Dengan adanya kode notasi di belakang kode sahamnya, investor dapat lebih mudah dan cepat untuk dapat menyadari bahwa emiten tersebut sedang dalam masalah, sehingga aktivitas investasi atasnya membutuhkan pertimbangan yang jauh lebih matang dan seksama.
Pilihannya, investor bakal mencermati laporan keuangan dan segala informasi tentang emiten tersebut secara lebih teliti, atau sejak awal sudah langsung menghindarinya demi memitigasi risiko yang lebih buruk.
Yang patut diperhatikan, karena penyematan notasi ini berkaitan dengan kondisi masalah yang sedang dihadapi oleh emiten bersangkutan, maka status notasi tidak berlaku permanen, melainkan dapat dicabut manakala situasi dan kondisi yang dihadapi emiten dirasa sudah kembali normal.