Sedangkan sentimen positif dari domestik yakni Bank Indonesia yang untuk keempat kalinya secara berturut-turut mempertahankan BI7DRR di level 5,75%.
"Keputusan mempertahankan BI7DRR sebesar 5,75% ini konsisten dengan stance kebijakan moneter untuk memastikan inflasi inti terkendali dalam kisaran 3,0±1% di sisa tahun 2023 dan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) dapat segera kembali ke dalam kisaran sasaran 3,0±1% pada triwulan III 2023," kata dia.
Terkait pertumbuhan kredit, pada April 2023 pertumbuhan kredit tumbuh 8,08% yoy lebih rendah dari bulan sebelumnya 9,93%. Pertumbuhan kredit tersebut terutama ditopang oleh kredit investasi yang tumbuh 10,12% yoy disusul oleh kredit modal konsumsi dan modal kerja yang masing-masing tumbuh 8,68% yoy/6,55% yoy.
Selain itu, pada minggu lalu asing kembali membukukan beli bersih di pasar reguler sebesar Rp2.5 triliun lebih tinggi dari minggu sebelumnya Rp400 miliar. Dia mengatakan asing banyak melakukan pembelian di saham GOTO (Rp809 miliar), BBCA (Rp793 miliar), BBRI (Rp746 miliar), ICBP (Rp517 miliar), BBNI (Rp219 miliar) dan ASII (Rp137 miliar).
“Dari awal tahun asing telah membukukan beli bersih Rp14,57 triliun di pasar regular. Investor bisa juga melirik saham-saham yang dikoleksi asing ini," katanya.
(FRI)