"Seluruh perlengkapan ini akan diinstalasi lebih lanjut untuk menjadi pabrik yang siap beroperasi dengan kapasitas 4.000 ton bijih per hari di Poboya, Palu, Sulawesi Tengah," tambahnya.
Baca Juga:
Suseno berharap dengan hadirnya pabrik yang kedua dapat memacu produksi perseroan hingga kuartal ketiga tahun 2022. Dirinya meyakini, hal tersebut akan berdampak positif terhadap kinerja produksi emas, penjualan, dan laba bersih perseroan di tahun mendatang.
"Penambahan cadangan emas di Blok Poboya juga akan menambah usia produktif tambang yang mana akan menambah nilai bagi para pemegang saham BRMS," pungkasnya.
(NDA)