Data Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan, Indeks Harga Konsumen utama naik 0,1% secara bulanan. Wall Street, bursa saham AS mengalami penurunan tertajam dalam 2 tahun, sementara Dolar AS perkasa atau mencatatkan kenaikan terbesar sejak awal 2020.
Imbal hasil treasury AS 2 tahun naik karena ekspektasi pedagang bahwa suku bunga The Fed akan terkerek lebih tinggi, melonjak ke level tertinggi dalam 15 tahun.
"Pasar telah bereaksi keras terhadap apa yang saya anggap sebagai penurunan sederhana di data inflasi AS. Saham dan obligasi diserap," kata Kepala Investasi Mutual Limited, Scott Rundell, dikutip dari Reuters.
Pasar memperkirakan kenaikan suku bunga The Fed setidaknya 75 basis poin (bps) pada akhir pertemuan kebijakan FOMC minggu depan dengan probabilitas 33%, menurut alat FedWatch CME.