"Perseroan juga tengah mengupayakan untuk kembali memohon dukungan pemerintah seperti PMN, kontrak baru proyek infrastruktur IKN maupun yang lainnya dan juga melakukan strategic partnership atas ruas-ruas tol untuk dapat mengoptimalkan pendapatan dari tol-tol tersebut," papar Ermy.
Saat ini, lanjut Ermy, WSKT sangat selektif dalam memilih proyek, terutama dalam hal kepastian pembayaran, terdapat uang muka dan monthly payment serta sudah melalui Komite Manajemen Resiko Konstruksi.
Dengan demikian, diharapkan proyek–proyek yang didapatkan oleh WSKT selanjutnya dapat berjalan dengan lancar dan tepat waktu, serta memberikan dampak positif bagi kinerja Perusahaan.
Hal ini disebuT Ermy sebagai bentuk upaya Perseroan untuk menjaga kepercayaan kepada seluruh pemegang Obligasi bahwa WSKT masih dipercaya untuk mengerjakan proyek infrastruktur yang dapat menghasilkan pendapatan usaha yang cukup besar serta membuat arus kas menjadi lebih lancar," urai Ermy.
Saat ini WSKT telah berhasil meraih proyek IKN sebesar Rp8,35 triliun. Sementara secara porsi, WSKT meraih nilai kontrak sebesar Rp5,46 triliun.
Proyek IKN yang digarap oleh WSKT diantaranya yaitu, Proyek Jalan Tol IKN Segmen 5A, Proyek Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4, Proyek gedung
Sekretariat Presiden dan fasilitas Gedung penunjang, Proyek gedung dan kawasan Kementerian Koordinator (Kemenko) Paket 3, gedung dan kawasan Kemenko Paket 4, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) 1, 2, 3 dan proyek Jalan Feeder Distrik Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).