Sedangkan untuk skenario bull-case, Mirae memberikan target di 8.650 pada akhir 2023 dengan pertumbuhan laba IHSG sebesar 15,5 persen.
“Hal ini akan terwujud jika harga komoditas kembali naik, terutama Crude Palm Oil (CPO) dan batu bara yang harganya bertahan di tingkat menguntungkan sepanjang 2023 sehingga meningkatkan pendapatan kinerja perusahaan,” tulis riset tersebut.
Sedangkan pada skenario bear-case, IHSG di akhir 2023 berada di level 6.800 dengan potensi penurunan sekitar 4 persen.
Sementara laba IHSG hanya bertumbuh 6 persen dipengaruhi oleh kemungkinan terburuk seperti jatuhnya harga komoditas, pendapatan bersih yang melemah di tahun 2023, hingga keluarnya asing dari ekuitas Tanah Air.
Adapun, pengamat pasar modal dan founder WH Project, William Hartanto mengungkapkan, pada tahun ini sideways cenderung menguat sehingga penguatan saham menjadi terbatas.