Dari sisi kinerja, perusahaan bagian dari Chandra Asri Group itu mengantongi laba bersih USD83,5 juta atau setara Rp1,38 triliun (kurs Rp16.500 per USD) hingga kuartal III-2025.
Laba tersebut melonjak 269,6 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya USD22,6 juta, ditopang oleh segmen logistik sebagai motor pertumbuhan utama dengan peningkatan pendapatan 14 kali lipat atau mencapai USD24,6 juta dari total pendapatan sebesar USD104,8 juta.
Akuisisi PT Chandra Investa Prima dan peluncuran fasilitas cold storage melalui Chandra Cold Chain sebelum IPO turut mendorong peningkatan kinerja. Termasuk penambahan 20 truk baru di wilayah Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, dan Bali.
RATU Masuk Top Gainers 3
Posisi ketiga dihuni oleh PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU). Saham anak usaha RAJA ini melambung 723,91 persen ytd dari Rp1.150 sejak listing pada 8 Januari menjadi Rp9.475 per 24 Desember 2025.
RATU melantai di Papan Pengembangan dengan melepas maksimal 543,01 juta saham atau 20 persen dari modal disetor dan ditempatkan. IPO RATU mencatatkan kelebihan permintaan hingga 313,15 kali. Jumlah pemesanan tercatat berasal dari 139.899 investor ritel dan 6.291 investor non-ritel.