IDXChannel – Sebanyak 59 emiten yang tercatat di bursa hingga 15 Desember 2022. Dari jumlah tersebut, beberapa di antaranya sukses meraup dana hasil Initial Public Offering (IPO) terbesar hingga punya kinerja saham termoncer di tahun ini.
Melansir keterbukaan informasi, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menjadi emiten dengan dana hasil IPO terbesar pada 2022.
Dalam kategori emiten dengan dana hasil IPO terkecil, PT Utama Radar Cahaya Tbk (RCCC) menduduki di peringkat pertama.
Sementara PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) tercatat sebagai emiten ‘anak baru’ dengan kinerja paling moncer setelah IPO.
Sedangkan emiten yang baru melantai di bursa dengan kinerja saham terboncos adalah PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NANO).
Berikut Tim Riset IDX Channel merangkum kinerja emiten yang manggung di bursa sepanjang 2022 menurut kategori raihan dana hasil IPO terbesar dan terkecil serta performa saham setelah IPO dari yang terboncos hingga tercuan.
Emiten IPO dengan Dana Hasil IPO Terbesar
Dalam kategori ini, GOTOmenjadi emiten yang meraup dana hasil IPO terbesar di bursa yakni mencapai Rp13,73 triliun.
Melansir prospektus perusahaan, GOTO menggunakan dana hasil penawaran umum perdanasebesar Rp4,49 triliun atau setara 33 persen dari total dana IPO untuk modal kerja perseroan. Sisa dana perolehan IPO sebesar Rp9,07 triliun.
Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI),penggunaan dana tersebut dengan rincian penyertaan pada PT Tokopedia sebesar Rp2 triliun, penyertaan pada PT Dompet Anak Bangsa atau Gopay Rp762,63 miliar, serta modal kerja entitas induk Rp1,73 triliun.
Selanjutnya yaitu, PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) yang menjadi emiten kedua yang melantai di bursa dengan dana hasil IPO terbesar di tahun 2022.
Melansir prospektur perusahaan, perusahaan yang melantai di bursa pada 8 November 2022 tersebut meraup dana hasil IPO sebesar Rp7,99 triliun.
Sebagaimana disebutkan dalam prospektusnya, perolehan dana dari Penawaran Umum Saham Perdana diprioritaskan bagi keperluan pembayaran saldo utang fasilitas perbankan yang mencapai Rp5,5 triliun.
Rinciannya, jumlah utang yang akan dilunasi dengan dana hasil IPO sebesar Rp2,75 triliun kepada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang merupakan pihak terafiliasi Blibli lantaran sesama Grup Djarum dan juga senilai Rp2,75 triliun kepada PT Bank BTPN Tbk (BTPN).
Informasi saja, berdasarkan prospektur perusahaan, utang bank jangka pendek yang dicatatkan oleh emiten e-commerce tersebut di periode ini mencapai Rp5,07 triliun. Adapun jumlah utang tersebut meningkat dari periode yang sama tahun lalu sebesar 0,21 persen.
Sedangkan, sisa dari perolehan dana hasil IPO tersebut akan digunakan perusahaan dan entitas anak sebagai modal kerja untuk mendukung kegiatan usaha utama dan pengembangan usaha perseroan.
Selanjutnya, PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA) menempati posisi kedua sebagai emiten dengan raihan dana hasil IPO terbesar di tahun 2022. Adapun dana hasil IPO yang dicatatkan MORA sebesar Rp1 triliun.
Menurut prospektus perusahaan, MORA menggunakan 85 persen dana hasil IPO untuk investasi terhadap backbone dan access, termasuk dengan perangkat dan infrastruktur baik pasif maupun aktif, serta pengembangan data center.
Di samping itu, perseroan juga menggunakan dana hasil IPO untuk peningkatan kapasitas jaringan yang sudah ada dan penambahan kapasitas jaringan yang baru.
Sisanya, yakni 15 persen dana IPO akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja dan kegiatan umum usaha perseroan, yaitu biaya operasional dan perawatan jaringan, beserta perangkat pendukungnya, biaya instalasi perangkat ke pelanggan dan untuk aktivitas promosi.
Informasi saja, MORA adalah perusahaan penyedia layanan infrastuktur telekomunikasi dengan fokus pada jaringan kabel serat optik.
Perusahaan ini juga membangun jaringan kabel bawah laut internasional yang menghubungkan Jakarta, Singapura, dan Malaka.
Selanjutnya, yakni PT Jayamas Medica Industri Tbk (OMED), ADMR, dan PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) turut masuk dalam lima besar emiten IPO dengan dana hasil IPO terbesar di bursa. (Lihat tabel di bawah ini.)
Menurut prospektus perusahaan, OMED meraih dana hasil IPO sebesar Rp828 miliar. Selain ADMR dan ASLC masing-masing meraup dana hasil IPO sebesar Rp660,71 miliar dan Rp656 miliar.
Selain emiten yang telah disebutkan di atas, terdapat emiten lainnya yang juga mencatatkan dana hasil IPO terbesar ketika melantai di bursa.
Emiten tersebut adalah PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA), PT Wir Asia Tbk (WIRG), dan PT Citra Borneo Utama Tbk (CBUT).