Dari segmen on-demand services, GOTO mencatat GTV naik 11 persen dari Rp41 triliun menjadi Rp46 triliun. Pendapatan bruto ikut meningkat 17 persen dari Rp8,9 triliun menjadi Rp10,4 triliun.
Segmen yang fokus pada mitra ojek online (GOJEK) dan merchant resto (GoFood) ini tumbuh dengan kuat, yang ditandai dengan perbaikan margin dan EBITDA Disesuaikan positif pada empat kuartal beruntun. Hingga akhir kuartal III, EBITDA yang Disesuaikan mencapai Rp412 miliar.
GOTO mengklaim basis pengguna terus naik seiring meningkatnya penggunaan produk yang menyasar mass-market. Adapun segmen premium lewat GoFood Express berkontribusi pada 22 persen GTV GoFood di kuartal III-2024. Secara umum, segmen on-demand services masih mengalami rugi usaha Rp128 miliar.
Sementara di segmen fintech, perseroan mencatat perbaikan signifikan. Hal ini terutama disebabkan oleh bisnis pinjaman yang meningkat pesat dengan nilai pinjaman yang disalurkan (outstanding loan) naik tiga kali lipat dengan rasio kredit bermasalah (NPL) yang stabil.
GOTO menyebut, jumlah pengguna bertransaksi secara bulanan untuk fintech mencapai 18,8 juta orang, tumbuh 35 persen secara tahunan.