Investor juga mewaspadai pertemuan kebijakan The Fed yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga. Keputusan itu muncul di tengah ketegangan antara Trump dan Federal Reserve terkait kebijakan penurunan suku bunga.
Dari sentimen domestik, Badan Pusat Statistik melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I-2025 melambat ke 4,87 persen (yoy) dan terkontraksi 0,89 persen (qtq).
Namun, pertumbuhan ini dinilai masih belum cukup kuat untuk mengimbangi tekanan dari kontraksi sektor-sektor lainnya, terutama di tengah tren global yang belum menentu serta dampak kebijakan fiskal yang bersifat musiman.
Berdasarkan analisis tersebut, Ibrahim memprediksi mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif pada perdagangan selanjutnya di rentang Rp16.440-Rp16.500 per USD.
(DESI ANGRIANI)