Dia mengungkapkan, tambang nikel SCM memproduksi 14,5 juta ton bijih pada kuartal III-2025, meningkat 68 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan produksi ini terdiri dari kenaikan produksi limonit sebesar 48 persen dan saprolit sebesar 135 persen dibandingkan kuartal III-2024.
Margin bijih nikel tetap terjaga sepanjang kuartal III-2024, meskipun terdapat dampak dari penerapan mandatori bahan bakar B40 serta kenaikan tarif royalti.
"Margin tetap terjaga karena MBMA berhasil menekan biaya melalui disiplin operasional dan peningkatan efisiensi," kata dia.
MBMA mencatat biaya kas sesuai dengan panduan, yakni di bawah USD25 per wmt untuk saprolit dan USD13 per wmt untuk limonit.