IDXChannel – Sektor tambang nikel Indonesia masih minim katalis positif, kendati tekanan harga dinilai sudah mulai mereda.
Menurut analisis CGS Internasional Sekuritas Indonesia (CGSI) terbaru, terbit pada 13 Agustus 2024, harga patokan Nickel Pig Iron (NPI), nikel LME, dan nikel sulfat menunjukkan tren kenaikan selama periode kuartal II-2024.
Berdasarkan catatan CGSI, rata-rata harga NPI mencapai USD11.809 per ton (+2 persen secara kuartalan/qoq), nikel LME sebesar USD18.680 per ton (+11 persen qoq), dan nikel sulfat sebesar USD17.198 per ton (+10 persen qoq).
CGS Internasional Sekuritas Indonesia mencatat, kenaikan harga ini berdampak positif terhadap margin produsen nikel di Indonesia, dengan laba bersih sejumlah perusahaan secara umum melampaui estimasi.
PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL), misalnya, mencatat laba bersih yang lebih tinggi pada 2Q24 (kuartal II-2024), terutama berkat kontribusi dari entitas asosiasi HPL, yang beroperasi sebagai produsen mixed hydroxide precipitate (MHP) dan nikel sulfat.