Di pasar obligasi, ekspektasi pemangkasan suku bunga AS melonjak. Investor kini memperhitungkan kemungkinan lima kali pemangkasan suku bunga masing-masing sebesar 25 basis poin sepanjang tahun ini, yang menyebabkan imbal hasil Treasury turun tajam dan menekan dolar AS.
Gejolak pasar semakin parah setelah Gedung Putih menunjukkan sikap keras terhadap kebijakan tarifnya, sementara China menegaskan bahwa pasar telah bereaksi terhadap langkah balasan mereka.
Presiden AS Donald Trump menyatakan tidak akan bernegosiasi dengan China hingga defisit perdagangan AS terselesaikan.
Investor sebelumnya berharap bahwa anjloknya nilai pasar hingga triliunan dolar AS serta dampak besar terhadap ekonomi akan membuat Trump mempertimbangkan kembali kebijakan perdagangannya.
"Jika kebijakan perdagangan AS terus berlangsung dalam skala besar dan mengganggu, ini bisa cukup untuk mendorong ekonomi AS dan global yang masih sehat ke jurang resesi," kata Kepala Ekonom JPMorgan, Bruce Kasman, yang memperkirakan risiko resesi mencapai 60 persen.