Febrianny menambahkan bahwa proses penggantian atap Tanur 1 dan shutdown pemeliharaan penuh pada awal Juni telah menyebabkan produksi pada kuartal II-2022 lebih rendah dibandingkan dengan kuartal I-2022.
"Sedangkan pelaksanaan pembangunan kembali Tanur 4 telah menyebabkan produksi pada kuartal II-2022 lebih rendah dibandingkan dengan kuartal II-2021," tegasnya.
Pembangunan Tanur 4 dilaksanakan selama enam bulan atau 187 hari. Febrianny memastikan perseroan melaksanakan target proyek dengan mengutamakan keselamatan.
"Selama pembangunan berjalan, kami senang tidak ada cedera yang serius terhadap tim proyek," ujarnya.
(FRI)