IDXChannel - Nilai tukar (kurs) rupiah sore ini ditutup melemah ke level Rp15.858 per USD. Mata Uang Garuda melemah 65 poin atau 0,41 persen dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, menilai indeks dolar menguat karena sebagian besar pelaku pasar tetap bias terhadap dolar setelah sinyal dovish dari Swiss National Bank dan Bank of England, mematok greenback sebagai satu-satunya mata uang dengan imbal hasil tinggi dan risiko rendah.
"Antisipasi terhadap data indeks harga PCE utama yang merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed dan komentar dari pejabat tinggi The Fed akhir pekan ini juga mendorong aliran dana ke dolar, terutama karena para pedagang menunggu lebih banyak isyarat mengenai penurunan suku bunga AS," tulis Ibrahim dalam risetnya, Rabu (27/3/2024).
Selain itu, komentar dari anggota dewan BOJ Naoki Tamura, yang mengatakan bahwa bank sentral harus melanjutkan secara perlahan dan terus-menerus menuju normalisasi kebijakan ultra-longgar dalam beberapa bulan mendatang. Komentarnya memperkuat dugaan bahwa BOJ akan tetap bersikap dovish dalam waktu dekat.
Kekhawatiran ini muncul terutama setelah diplomat mata uang Jepang memperingatkan bahwa mereka tidak akan mengesampingkan tindakan apa pun dalam menahan pelemahan mata uangnya.