Dolar Hong Kong anjlok -0,02 persen, Won Korea Selatan terpuruk -0,02 persen, dan Dolar Singapura tertekan 0,01 persen.
Seperti diketahui, penurunan Dolar AS terjadi sejak Rabu lalu, saat data menunjukkan kenaikan inflasi AS yang tercepat sejak tahun 1990. Hal ini menimbulkan keraguan atas respons Bank Sentral AS bahwa tekanan harga hanya sementara.
Investor pasar uang memperkirakan kenaikan suku bunga pertama pada Juli tahun depan dan kemungkinan besar akan terjadi lagi pada November berikutnya. (TYO)