sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Segera Melantai, UBC Medical (LABS) Bakal Ekspansi Pabrik di 2026

Market news editor Cahya Puteri Abdi Rabbi
24/06/2024 14:40 WIB
LABS berencana ekspansi pabrik Esora pada 2026 untuk meningkatkan kapasitas produksi, penjualan domestik dan rencana penjualan ekspor.
Segera Melantai, UBC Medical (LABS) Bakal Ekspansi Pabrik di 2026 (Foto: MNC Media)
Segera Melantai, UBC Medical (LABS) Bakal Ekspansi Pabrik di 2026 (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT UBC Medical Indonesia Tbk (LABS) berencana ekspansi pabrik Esora pada 2026 untuk meningkatkan kapasitas produksi, penjualan domestik dan rencana penjualan ekspor. 

“Rencananya di 2026 karena tahun ini kami baru saja mengajukan untuk mendapatkan Pra Qualification (PQ) dari WHO,” kata Direktur Utama UBC Medical Indonesia, FX Yoshua Raintjung dalam konferensi pers di Jakarta, dikutip Senin (24/6/2024).

Pabrik Esora merupakan pabrik yang dikelola oleh anak usaha perseroan yaitu, PT Esora Medika Indonesia. Sebelumnya pada 2023 lalu, perseroan  telah melakukan investasi barang modal pada 2023 dalam rangka mendukung rencana memproduksi alat kesehatan sendiri melalui Esora Medika.

Dalam hal ini, perseroan membeli mesin dan peralatan untuk produksi alat kesehatan PCR extraction kit serta renovasi bangunan pabrik. Kapasitas produksi yang diharapkan dari investasi tersebut mencapai 1,3 juta pcs per tahun, dengan utilisasi diharapkan mencapai 70 persen.

“Kami akan terus mengembangkan produksi dalam negeri dan menyesuaikan dengan kondisi yang ada, tapi fokus kami pada produk molekular,” ujar Yoshua.

Lebih lanjut, perseroan menargetkan pendapatan mencapai Rp300 miliar di 2024. Sementara untuk laba bersih ditargetkan sebesar 10 persen dari pendapatan perseroan.

Untuk mencapai target tersebut, perseroan akan mengembangkan jumlah pelanggan dan titik distribusi reagen dan instrumen. Tak hanya itu, perseroan juga akan aktif dalam proyek-proyek pemerintah, serta program kerja sama pengadaan pemerintah dan luar negeri.

Lebih jauh, UBC Medical juga berupaya mengembangkan produk-produk lainnya yang sejalan dengan program kesehatan dari pemerintah, terutama produk-produk yang dapat diproduksi di dalam negeri. Lalu, mencari mitra dari luar yang akan melakukan transfer teknologi untuk menambah variasi produk yang dapat diproduksi dalam negeri.

“Untuk produk berteknologi tinggi kami sedang dalam proses penjajakan agar bisa diproduksi secara lokal. Kemudian, prinsipal juga nanti akan bertambah, kami mencari mitra yang bisa memberikan transfer teknologi,” tutur Yoshua.

UBC Medical dijadwalkan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Juli 2024. Dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), perseroan menawarkan sebanyak 700 juta saham atau 17,72 persen dari total modal ditempatkan dan disetor. 

(DES)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement