Informasi saja, ketiga saham tersebut menempati posisi 5 besar saham dengan kapitalisasi pasar tertinggi, dengan BBCA dan BBRI di peringkat pertama dan kedua. Karenanya, dalam taraf tertentu, pergerakan ketiganya turut mempengaruhi gerak IHSG.
Pergerakan asing hari ini berbeda dengan kemarin ketika membukukan pembelian bersih Rp392 miliar di pasar reguler. Kemarin, IHSG juga berhasil naik 0,62% bersamaan dengan menguatnya bursa Asia dan bursa saham AS alias Wall Street.
Pada Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia, Dow Jones naik 1,00%, S&P 500 menguat 1,46%, dan Nasdaq kembali menghijau 2,50%. Rebound ketiga indeks utama Wall Street tersebut seolah memberi sinyal bahwa investor telah mengantisipasi keputusan suku bunga bank sentral AS, The Fed.
Pada Kamis dini hari waktu Indonesia, The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 0,75 persen poin, kenaikan suku bunga terbesar sejak 1994. Langkah The Fed ini semata untuk mengekang angka inflasi yang telanjur tinggi.
Memang, aksi kerek bunga secara agresif dan segala kebijakan pengetatan moneter lainnya harus di bayar mahal: ekonomi AS bisa melambat dan jatuh ke dalam resesi.