"SNB telah begitu lama berada di kubu ultra-dovish [pro kebijakan moneter longgar, red]," kata Francesco Pesole, ahli strategi mata uang di ING kepada FT.
"Kalau bahkan mereka ikut menaikkan suku bunga, hal tersebut mengirim pesan ke pasar bahwa bank sentral melihat musim panas ini sebagai kesempatan terakhir mereka untuk melakukan sesuatu tentang inflasi sebelum kita mencapai perlambatan [ekonomi, red] global,” lanjut Pesole.
Hal senada diungkapkan Seema Shah, kepala strategi di Principal Global Investors.
"Ini adalah rintangan terakhir sebelum [ekonomi] jatuh," kata Seema, dikutip Wall Street Journal.
“Jika kita menyaksikan bank sentral yang telah dianggap secara permanen dovish menaikkan suku bunga, maka tidak dapat disangkal bahwa ada masalah inflasi besar dalam ekonomi global.”