sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Sumber Mineral Global (SMGA) akan Bangun Smelter Nikel, Catat Waktunya 

Market news editor Iqbal Dwi Purnama
30/01/2024 12:33 WIB
PT Sumber Global Abadi (SMGA) akan membangun smelter nikel sendiri setelah dua tahun melakukan pencatatan perdana saham.
PT Sumber Global Abadi (SMGA) akan membangun smelter nikel sendiri setelah dua tahun melakukan pencatatan perdana saham. (MNC Media)
PT Sumber Global Abadi (SMGA) akan membangun smelter nikel sendiri setelah dua tahun melakukan pencatatan perdana saham. (MNC Media)

IDXChannel – PT Sumber Global Abadi (SMGA) akan membangun smelter nikel sendiri setelah dua tahun melakukan pencatatan perdana saham atau Initial Public Offering (IPO).

Direktur Utama SMGA, Julius Wibowo mengatakan, jika mulus, pembangunan smelter nikel sendiri akan dilakukan pada 2026 mendatang.

Julius menilai industri nikel kedepannya bakal menjadi komoditas yang dapat diandalkan sebagai bahan baku pembuatan baterai kendaraan Listrik. Terlebih, adanya kebijakan pemerintah yang memperketat penjualan nikel mentah keluar negeri.

“Kami berencana membangun smelter tahun 2026, itu yang key driver kita masuk ke bursa efek,” kata Julius dalam Market Review IDXChannel, Selasa (30/1/2024).

Lebih lanjut, Julius mengatakan, saat ini bisnis usaha yang dijalankan oleh Perusahaan masih sebatas supplier bahan baku sumber daya mineral bagi Perusahaan local dan internasional. Misalnya menjadi pemasok nikel untuk beberapa smelter yang ada di Morowali, Sulawaesi Tengah.

“Kita juga ingin masuk ke industry pengolahan nikel, yaitu hilirisasi, kita harapkan tahun 2026 ini bisa terlaksana, untuk itu persiapan dari sekarang, dari sisi revenue, operasional, jadi proses IPO ini kami harapkan bisa membantu agar operasional  perusahan bisa lebih efisien,” kata dia.

Sejalan dengan penyelengaaran IPO SMGA, Julius menambahkan Perseroan membidik target pertumbuhan revenue yang jauh lebih besar pada tahun-tahun berikutnya lewat perluasan penjualan batubara dan nikel kepada industri tanah air.

Dalam aksi korporasi ini, perseroan menawarkan sebanyak 1,75 miliar saham atau 20,00% dari modal ditempatkan dan disetor. Dengan harga yang ditetapkan, perseroan berpotensi meraup dana segar sebesar Rp183,75 miliar.

Seluruh dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka pengadaan nikel dan batu bara sesuai kegiatan bisnis yang dijalankan perseroan sebagai pembayaran atas pembelian nikel dan batu bara dari supplier perseroan, guna memenuhi kontrak pengadaan dengan pihak-pihak.

“Pertama kami melihat bahwa banyak sekali hal yang kita capai, pertama kita akan membangun industry untuk pertumbuhan revene, tahun ini kita targetkan revene sampai Rp1 triliun, tahun kemarin hanya sekitar Rp300 miliar,” tutup Julius.

(NIY)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement