Pada sisi penjualan HMSP mencatat tumbuh 6,9 persen menjadi Rp98,874 triliun yang ditopang pertumbuhan penjualan kretek mesin sebesar 6,5 persen menjadi Rp65,243 triliun. Disusul penjualan kretek tangan yang tumbuh 6,5 persen menjadi Rp22,879 triliun.
Penjualan rokok putih mesin tumbuh 5,6 persen menjadi Rp9,424 triliun dan penjualan rokok putih tangan melonjak 3.300 persen menjadi Rp544,89 miliar.
Sementara itu, aset tumbuh 6,8 persen menjadi Rp53,09 triliun. Hal ini dipicu utang cukai yang membengkak 55,7 persen menjadi Rp14,835 triliun.
Kemudian, jumlah liabilitas emiten berkode saham HMSP ini juga naik menjadi Rp23,8 triliun di akhir Desember 2021, dari Rp19,4 triliun di akhir Desember 2020. Liabilitas ini meningkat karena naiknya utang cukai dalam liabilitas jangka pendek dari Rp9,5 triliun di akhir 2020, menjadi Rp14,8 triliun di 2021.
Adapun jumlah ekuitas perseroan tercatat turun menjadi Rp29,1 triliun di 31 Desember 2021, dari Rp30,2 triliun di 31 Desember 2020. (RAMA)