Reksa dana campuran juga dinilai menjadi opsi menarik bagi investor yang menerapkan strategi diversifikasi ke berbagai aset, mulai dari saham, obligasi hingga pasar uang.
"Jenis reksa dana ini mengalokasikan dana pada obligasi, saham, dan instrumen pasar uang, dengan ketentuan bahwa masing-masing instrumen tidak boleh melebihi 79 persen dari total portofolio," ujarnya.
Sementara bagi investor yang mengutamakan keamanan dan likuiditas di tengah ketidakpastian pasar, Stefanus menyarankan reksa dana pasar uang sebagai pilihan.
"Reksa dana pasar uang berinvestasi pada instrumen jangka pendek seperti deposito dan obligasi jangka pendek, yang relatif stabil dan cocok untuk menjaga likuiditas portofolio," tuturnya.
(NIA DEVIYANA)