Diketahui, sejumlah saham-saham unggulan di pasar AS masih membukukan minggu terburuk sejak 2020 yang dicapai pekan lalu.
The Fed diproyeksikan akan memperbarui rencana kebijakannya pada hari Rabu ini (26/1) terkait seberapa cepat dan berapa poin kenaikan suku bunga yang diharapkan dapat meredam gejolak inflasi.
"Pasar Asia saat ini sedang dipengaruhi oleh volatilitas di pasar global, kekhawatiran soal pengetatan Fed dalam menghadapi inflasi yang lebih tinggi dan ketidakpastian geopolitik antara Rusia dan Ukraina," kata Ekonom Bank of Singapore, Mansoor Mohi-uddin, dilansir Reuters, Rabu (26/1/2022).
Mohi-uddin mengharapkan pertemuan Fed tidak menambah volatilitas pasar. Baginya, bank sentral AS perlu segera menyelesaikan pelonggaran kuantitatif pada bulan Maret dan diindikasikan menaikkan suku bunga pada bulan tersebut.
"Fed akan mendukung ekspektasi pasar, untuk menaikkan 25bps suku bunga fed tahun ini," tambah Mohi-uddin.