IDXChannel - Wakil Ketua Bidang Penguatan dan Pengembangan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno mengatakan, pemudik sering memandang akses tol itu cepat.
Akhirnya, sebagian besar memilih tol sehingga pergerakan di tol menjadi lambat. Di sisi lain, area istirahat di tol kerap penuh dan menjadi sumber kemacetan, sejumlah rest area yang disediakan di jalan tol untuk kondisi lalu lintas normal. Sementara pada musim Lebaran, lalu lintas kendaraan yang melewati jalan tol akan di atas kondisi normal.
"Pemerintah dinilai perlu mengantisipasi peningkatan arus mudik Lebaran tahun ini dengan menambah fasilitas di tempat istirahat (rest area), seperti toilet, khususnya jumlah toilet untuk perempuan harus lebih banyak dari jumlah toilet untuk laki-laki. Juga dibangun rest area tambahan di beberapa tempat yang cukup menyediakan toilet," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Jumat (24/3/2023).
Di samping itu, penambahan tempat-tempat istirahat di luar tol yang masih berdekatan dengan pintu tol. Dengan demikian, tidak terjadi pemanfaatan bahu jalan tol untuk beristirahat yang memicu kemacetan.
"Bahu jalan tol harus bersih dari lalu lintas kendaraan yang tidak diijinkan. Bahu jalan tol digunakan untuk aktivitas darurat," jelasnya.
Penambahan rest area, tambahnya, bisa dilakukan bersama Pemda guna menyediakan tempat istirahat sementara (rest area temporary) yang dekat dengan pintu tol. Misalnya saja Rest area Kopeng yang terletak di ruas jalan Boyolali-Selo-Magelang, dekat pertigaan Salatiga, yang mana dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dengan melibatkan masyarakat setempat untuk mengisi sejumlah gerai yang disediakan.
"Jika rest area masih penuh, pengguna jalan bisa keluar tol untuk cari alternatif tempat istirahat dan selanjutnya masuk lagi ke tol. Biaya keluar-masuk tol tidak akan lebih mahal," katanya.
(SAN)