Namun, ia berpesan agar langkah kehati-hatian tersebut tak membuat BPKH miskin inovasi. Telebih dalam pengembangan kelolaan dana umat yang mencapai Rp.165 triliun.
"Jangan sampai juga membuat BPKH miskin inovasi untuk mengembangkan dana umat. Ini PR utama BPKH periode ini. Bagaimana hasil investasi bisa menopang pembiayaan haji secara berkelanjutan bisa investasi di ekosistem ekonomi haji dan umrah,"ujarnya.
Sebagai informasi, BPKH berkunjung ke Gedung Merah Putih KPK pada Kamis (5/1/2023) lalu. Kepala Badan Pelaksana BPKH, Fadlul Imansyah telah melakukan penjajakan dengan Syarikah Arab Saudi untuk memulai bisnis di Arab Saudi dalam segi transportasi, akomodasi dan makanan mengingat banyaknya jamaah asli Indonesia pada saat musim haji dan umrah.
(DES)