sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Isi Pidato Lengkap 19 Menit Prabowo di Sidang Umum ke-80 PBB

News editor Binti Mufarida
24/09/2025 08:30 WIB
Presiden Prabowo Subianto mengguncang dunia lewat pidato perdananya selama kurang lebih 19 menit di Sidang Majelis Umum ke-80 PBB.
Isi Pidato Lengkap 19 Menit Prabowo di Sidang Umum ke-80 PBB. (Foto Istimewa)
Isi Pidato Lengkap 19 Menit Prabowo di Sidang Umum ke-80 PBB. (Foto Istimewa)

Madam President, excellencies,

We live in a time when hatred and violence can seem to be the loudest voices. But beneath this loud noise lies a quieter truth: That every person longs to be safe, to be respected, to be loved, and to leave a better world to their children. Our children are watching. They are learning leadership not from textbooks, but from our choices.

(Ibu Presiden, Yang Mulia, kita hidup di masa ketika kebencian dan kekerasan terdengar seperti suara yang paling keras. Namun, di balik kebisingan ini terdapat kebenaran yang lebih tenang: bahwa setiap orang ingin merasa aman, dihormati, dicintai, dan mewariskan dunia yang lebih baik kepada anak-anak mereka. Anak-anak kita sedang memperhatikan. Mereka belajar kepemimpinan bukan dari buku teks, tetapi dari pilihan kita.)

Today, still, a catastrophic situation in Gaza is unfolding before our eyes. At this very moment, the innocent are crying for help [and] are crying to be saved. Who will save them? Who will save the innocent. Who will save the old and women? Millions are facing danger at this very moment, as we sit here. They are facing trauma. They are facing irreparable damage to their bodies. They are dying of starvation. Can we remain silent? Will there be no answer to their screams? Will we teach them that the human family can rise to the challenge?

(Saat ini, situasi bencana di Gaza masih terbentang di depan mata kita. Saat ini, orang-orang tak berdosa sedang menangis minta tolong, menangis untuk diselamatkan. Siapa yang akan menyelamatkan mereka? Siapa yang akan menyelamatkan orang-orang tak berdosa? Siapa yang akan menyelamatkan para lansia dan perempuan? Jutaan orang menghadapi bahaya saat ini juga, sementara kita duduk di sini, mereka menghadapi trauma, dan kerusakan yang tak tergantikan pada tubuh mereka, mereka sekarat karena kelaparan. Bisakah kita tetap diam? Akankah jeritan mereka tak terjawab? Akankah kita mengajari mereka bahwa umat manusia mampu bangkit menghadapi tantangan ini?) 

Madam President,

We must act now, many speakers have said that. We must stand for a multilateral order where peace, prosperity, and progress are not the privilege of a few but the right of all. With a strong United Nations, we can build a world where the weak do not “suffer what they must,” but live the justice that they deserve.

Halaman : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Advertisement
Advertisement