IDXChannel - Konsumsi rokok ilegal di Indonesia tercatat terus mengalami peningkatan. Persentasenya menyentuh angka 46,95 persen di 2024.
Berdasarkan survei yang dilakukan Indodata Research Center, peningkatan ini cukup signifikan jika dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya, di mana jumlah perokok ilegal terus meningkat dari 28,12 persen pada 2022 menjadi 30,96 persen di 2023, dan 46,95 persen pada 2024.
Direktur Eksekutif Indodata Danis TS Wahidin mengatakan, dari 2.500 responden yang tersebar di 13 wilayah, 2.296 orang mengonsumsi rokok ilegal dengan jumlah batang rokok yang dikonsumsi per hari sebanyak 13.115 batang. Angka itu hampir separuhnya dari konsumsi rokok per hari, baik rokok legal maupun ilegal yang mencapai 27.937 batang.
Menurut Danis, peningkatan jumlah perokok ilegal tidak lepas dari kenaikan harga rokok yang terjadi belakangan ini.
"Berdasarkan survei yang dilakukan terhadap responden terdampak dan tidak terdampak kenaikan harga rokok, didapatkan hasil bahwa sebanyak 67,04 persen responden mengurangi pembelian rokok," ujar Danis dalam konferensi pers, Jakarta, Senin (18/11/2024).
"Sebanyak 44,12 persen responden berpindah merek rokok yang dikonsumsi ke rokok dengan harga yang lebih terjangkau, 9,36 persen responden merupakan irisan dari kedua kelompok tersebut yaitu berada di antara keputusan untuk mengurangi atau berpindah merek rokok yang dikonsumsi, dan 1,8 persen responden memutuskan berhenti merokok," kata dia.
Lebih jauh Danis mengatakan, masyarakat memiliki beberapa alasan untuk lebih memilih rokok ilegal. Pertama, karena rokok ilegal memiliki rasa yang cukup enak, kemasan dan kualitas cukup bagus, serta harga sangat murah.
Selain itu juga karena kemudahan membeli rokok ilegal di warung, dan ketersediaannya yang terbilang banyak.
Untuk diketahui, survei ini dilakukan terhadap perokok dengan usia ≥ 15 tahun di 13 wilayah di Indonesia. Penentuan 13 wilayah tersebut dilakukan melalui penggunaan metode stratified sampling dengan purposive sampling.
Peneliti mengambil 2.500 responden secara purposive sampling. Margin error diperkirakan 1-10 persen.
(Dhera Arizona)