IDXChannel – Masyarakat perlu meningkatkan literasi tentang konsumsi makanan bergizi agar manfaat yang diterima bisa maksimal. Salah satu yang perlu mendapat perhatian itu adalah literasi terkait dengan konsumsi ikan yang bermutu.
“Karena konsumsi pangan erat kaitannya dengan kebutuhan gizi, tentu kita perlu menjadi konsumen cerdas agar mendapat manfaat maksimal dari apa yang kita konsumsi,” kata Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo, pada Rabu (23/10/2024).
Dia mengungkapkan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah melakukan sejumlah pembinaan dan edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan literasi tersebut. Di antaranya berupa kegiatan bimbingan teknis tentang mutu, serta penyajian beragam informasi tentang mutu dalam beberapa media yang dimiliki KKP.
Budi berharap masyarakat tak ragu-ragu mengecek segala informasi yang terdapat pada produk perikanan. Pengecekan itu dimulai dari logo sertifikat standar yang sudah diterapkan KKP, hingga informasi terkait nilai gizi yang terkandung dalam produk yang hendak dikonsumsi.
Dia menambahkan, pemerintah juga berperan aktif agar pangan yang dikonsumsi masyarakat memenuhi standar keamanan, tak terkecuali komoditas perikanan. Sebagai contoh, pihak berwenang telah menetapkan standar ambang batas merkuri pada ikan.
Pada 2015, Indonesia berperan dalam penentuan batas maksimum merkuri pada ikan melalui partisipsi dalam sidang Codex Alimentarius ke-9 yang berlangsung di New Delhi, India. Sidang itu menghasilkan revisi terhadap CXS 193-1995 General Standard For Contaminants And Toxins In Food And Feed yang menetapkan standar ambang batas maksimum kandungan kontaminan dan zat racun dalam makanan dan pakan hewan.
“Kala itu, instansi yang terlibat saat itu adalah BSN, KKP, BPOM dan laboratorium swasta yang ada di Indonesia,” tuturnya.
Menurut standar Codex Alimentarius itu, ambang batas maksimum kandungan merkuri dalam ikan ditetapkan sebesar 1,0 mg/kg. Budi pun mengungkapkan, Indonesia juga berperan dalam memberikan data dukung hasil penelitian tentang kandungan merkuri pada berbagai ikan di perairan nusantara. Penelitian tersebut dilakukan pada ikan yang berasal dari Aceh, Jakarta, Cilacap dan Bitung.