Aditya mengatakan gangguan-gangguan yang terjadi ini lantaran belum familiarnya operator terhadap sistem teknologi yang canggih ini.
Adapun sistem yang digunakan ialah sistem Communication-Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) level 3 yang digunakan LRT Jabodebek masih belum familiar bagi Indonesia.
CBTC adalah sistem pengoperasian kereta berbasis komunikasi canggih, yang dapat mengoperasikan kereta tanpa masinis dan memproyeksikan jadwal secara otomatis dari pusat kendali operasi.
"Dan gangguan gangguan ini tidak lepas dari teknologi yang tinggi yang digunakan belum terlalu familiar di Indonesia," katanya.
Adapun langkah yang perlu dilakukan oleh operator kedepannya ialah menyediakan tim teknis baik dari INKA yang berkaitan dengan sarananya maupun dari tim Siemens terkait dengan persinyalan.