"Mohon izin saya bacakan Yang Mulia, tegasnya sudah saksi jelaskan, 'bahwa saya pernah memperoleh ancaman tidak langsung dari SYL, melalui Kasdi sebagai Sekjen, karena saya terlambat merespons permintaan dari SYL terkait dengan urunan sharing eselon I untuk kebutuhan nonbudgeter SYL," kata Jaksa saat membaca BAP.
"Yang seingat saya, Kasdi pernah menyampaikan kepada saya dengan kalimat, 'Pak Dirjen jika tidak memenuhi sudah tahu resikonya ya'. Maksudnya Kasdi menyampaikan jika saya tidak memenuhi permintaan urunan nonbudgeter SYL, maka saya akan dinonjobkan dan jabatan hilang'," lanjut Jaksa.
"Betul? itu yang saksi maksud?" lanjut Jaksa bertanya.
"Iya," respons Saksi.
Jaksa kemudian lanjut membacakan BAP Suwandi. Dalam BAP yang dibacakan, Kasdi menagih ke dirinya lantaran hanya tinggal Dirjen Tanaman Pangan yang belum 'setor'.
"Di waktu lain, saya juga pernah ditegur Kasdi karena lambat menyelesaikan urunan sharing nonbudgeter SYL, dan saat itu Kasdi menyampaikan, Pak ini sudah ditegur, 'kenapa belum diselesaikan' dan Pak Kasdi juga pernah menyampaikan, 'Pak tinggal tanaman pangan yang belum'," kata Jaksa.
"Adapun maksud penyampaian tersebut kepada saya, agar saya dipaksa segera menyelesaikan setoran sharing eselon I Dirjen Tanaman Pangan untuk kebutuhan nonbudgeter SYL, karena yang bersangkutan sudah ditegur atau ditagih SYL," lanjut Jaksa membacakan BAP lagi.
"Itu yang saudara pahami ya?" tanya Jaksa.