Menag Yaqut juga mengaku sanggup untuk melakukan hubungan diplomasi antar negara terkait, tanpa harus turunnya presiden Jokowi ke Saudi.
"Jadi selama kita masih bisa saya kira belum perlulah presiden karena apa yang dilakukan Saudi dan apa yang kita lakukan ini sebenarnya sudah berkomunikasi terus-menerus baik secara korespondensi melalui surat-menyurat maupun komunikasi melalui telepon dan WhatsApp ke otoritas di Saudi jadi kita tunggu saja prosesnya sambil terus berdoa,"ujar dia
Menag pun menduga ketidakpastian tersebut tidak lain karena Arab Saudi belum mempunyai skema penyelenggaraan ibadah haji di masa pandemi. Khususnya terkait maraknya penyebaran varian omicron di seluruh dunia.
"Kalau diminta memastikan tidak ada yang bisa memastikan sampai sekarang. Bahkan saya yakin pemerintah Saudi pun belum memiliki skema memastikan atau tidak karena pasti banyak yang harus dievaluasi apalagi kita tahu Omicron ini semakin banyak kasusnya," ujar dia.
(NDA)