IDXChannel - Akhir-akhir ini, Pendiri SpaceX dan Tesla, Elon Musk dikabarkan telah menggaet para peneliti kecerdasan buatan (AI) untuk mendirikan laboratorium penelitian guna mengembangkan sebuah opsi alternatif dari ChatGPT milik OpenAI.
Berdasarkan sumber dari TechNewsWorld melalui laporan dari The Information, Langkah ini bermula dari ketidakpuasan Musk dengan perlindungan yang telah dimasukkan OpenAI dalam ChatGPT untuk mencegahnya menghasilkan teks yang dapat menyinggung pengguna.
Selain itu, Musk dan beberapa komentator konservatif pun turut menuduh OpenAI untuk melatih ChatGPT agar tetap “terjaga.”
Dalam laman yang sama, Nate Hochman, selaku penulis untuk National Review bulan Januari, mengatakan ia berhasil menemukan kesalahan ideologi yang berada didalam ChatGPT.
"Tidak jelas apakah ini merupakan karakteristik ChatGPT. Sejak awal atau apakah ini merupakan reformasi algoritma baru-baru ini, tetapi tampaknya tindakan keras terhadap 'informasi yang salah' yang telah kita lihat di seluruh platform teknologi dalam beberapa tahun terakhir - yang sering kali berbelok menjadi upaya yang lebih berani untuk menekan atau membungkam sudut pandang yang berbeda dengan ortodoksi progresif - sekarang juga merupakan fitur ChatGPT," tulisnya.