Adapun sektor penyumbang NPL terbesar periode Januari 2024 adalah industri pengolahan dengan nominal sebesar Rp6,76 triliun dan Industri Perdagangan Besar dan Eceran sebesar Rp1,53 triliun.
Berdasarkan data posisi Januari 2024, perkembangan jumlah investor Pasar Modal di wilayah Soloraya mengalami peningkatan. Secara ytd sebesar 5.345 SID (1,27 persen) dibandingkan Desember 2023, dari 422.824 SID menjadi 427.416 SID.
Tren positif tersebut juga terlihat secara yoy, jumlah SID mengalami peningkatan dari 366.222 SID pada Januari 2023, meningkat menjadi sebesar 427.416 SID pada posisi Januari 2024. SID dimaksud meliputi SID Saham, SID Reksadana, SID SBN, dan SID E-BAE.
Berdasarkan data Periskop OJK posisi Januari 2024, terdapat penurunan nilai transaksi saham di wilayah Karesidenan Surakarta sebesar Rp395,09 miliar (15,18 persen), dari Rp2,60 triliun pada Desember 2023 menjadi Rp2,21 triliun pada Januari 2024.
Namun demikian, secara yoy nilai transaksi saham mengalami peningkatan sebesar Rp422,27 miliar (23,64 persen) jika dibandingkan dengan Januari 2023 sebesar Rp1,79 triliun.