A: Terima kasih atas apresiasinya atas capaian restrukturisasi yang sedang kami lakukan sejauh ini. Memang sejak tahun lalu, ada dua isu utama yang menjadi fokus kami, yaitu proses Garuda Indonesia di PKPU, dan suspensi saham GIAA, yang menurut kami merupakan situasi yang unfair bagi para pemilik saham kami.
Sehingga, karena telah menjadi fokus perusahaan, maka sejak awal 2022 kami juga telah bersiap sedini mungkin untuk dapat memastikan bahwa bila proses rekturisasi berhasil, maka kita harus bisa mengeksekusi apa-apa saja yang kita janjikan selama proses restrukturisasi di PKPU itu.
Di hadapan seluruh kreditur, saat ini kami sudah membahas mengenai bisnis ke depan. Namun, tanpa diketahui banyak orang, sebenarnya kami juga sudah mempersiapkan eksekusinya, bahkan jauh sebelum hasil PKPU dibacakan, yaitu mendorong perusahaan ini untuk dapat membasiskan diri terhadap tiga hal, yaitu compatible, simple dan terakhir adalah full service.
Q: Compatible, simple dan full service. Jadi ketiga hal ini yang menjadi concern sekaligus benang merah dalam setiap kinerja bisnis Garuda Indonesia ke depan?
A: Iya, betul. Dari ketiga poin utama itu kami ingin tegaskan bahwa bagaimana mana pun kondisinya, Garuda Indonesia tetap berkomitmen untuk tetap menjadi perusahaan maskapai yang menyediakan jasa penerbangan yang full service. Jadi tidak ada kompromi untuk hal itu.