sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Anggaran Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak, Apa Penyebabnya?

Economics editor Suparjo Ramalan
15/10/2021 21:26 WIB
Pemerintah melalui PT Kereta Cepat Indonesia (Persero) mencatat biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) mencapai USD6,07 miliar.
Anggaran Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak, Apa Penyebabnya? (FOTO:MNC Media)
Anggaran Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak, Apa Penyebabnya? (FOTO:MNC Media)

Tak hanya itu, dia turut mempertanyakan proposal Jepang yang dianggap tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan pemerintah Indonesia. Menurutnya, proposal yang telah diberikan sudah mencakup aspek perlindungan dan teknologi yang memadai. 

Menteri BUMN saat itu, Rini Soemarno, mencatat proposal kereta cepat yang diajukan Jepang harus mensyaratkan jaminan dari pemerintah. Sebab berdasarkan hasil studi kelayakan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung tahap I yang dilakukan beberapa waktu lalu, Jepang menyatakan proyek kereta cepat memiliki tingkat pengembalian investasi atau internal rate of return (IRR) negatif. 

Dengan demikian proyek tersebut tidak menguntungkan, sehingga pembangunan tidak bisa diserahkan sepenuhnya ke swasta dan harus ada jaminan dari pemerintah. 

Proposal Negeri Matahari Terbit itu, lanjutnya, juga mensyaratkan bahwa dana yang dipinjamkan untuk menggarap proyek tersebut harus ‎diberikan kepada pemerintah terlebih dahulu, baru diserahkan ke BUMN oleh pemerintah. Padahal, proyek ini melarang penggunaan dana dari pemerintah baik dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) langsung atau dengan cara apapun.  

‎Rini membandingkan proposal yang diajukan Jepang dengan proposal kereta cepat yang diajukan China. Negeri Tirai Bambu sama sekali tidak meminta jaminan dari pemerintah untuk menggarap proyek tersebut.  

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement