IDXChannel - Anak usaha PT Pertamina (Persero) yakni PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia dengan melepas 25 persen saham dan meraih dana dari IPO sebesar Rp9,05 triliun.
Tingginya risiko dan mahalnya investasi di bisnis panas bumi terutama di Indonesia, PGEO diminta untuk lebih cermat dalam mengelola dana investasi yang diperoleh dari publik.
Board of Director of the International Geothermal Association (IGA) Surya Darma mengatakan investasi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) merupakan investasi jangka panjang. Semua sepakat jika hasil investasi bisnis panas bumi belum akan dinikmati dalam 5-10 tahun mendatang.
Surya menegaskan PGEO memiliki risiko gagal bayar utang akibat besarnya kebutuhan modal untuk menjalankan bisnis geothermal. Utang dinilai menjadi salah satu penopang agar bisnis dengan model capital intensive layaknya PGEO ini dapat bertahan.
Surya menambahkan, PGEO harus mencari jalan untuk meningkatkan modal, salah satunya melalui IPO, di mana salah satu alokasi penggunaan emisi untuk membayar utang alias refinancing.