"Selama beberapa bulan ke depan, ini akan membutuhkan sejumlah kecil karyawan yang pindah ke berbagai departemen di dalam perusahaan. Kami akan membantu mereka yang terkena dampak dan mengizinkan mereka melamar pekerjaan yang tersedia," ucap Kevin Kelly.
Disebutkan CBT News, General Motors belakangan ini memang terus melakukan efisiensi dengan cara mengurangi biaya kerja. Awalnya mereka berencana untuk mengurangi biaya sebesar USD2 miliar atau setara Rp30,4 triliun.
Namun rencana pengurangan itu semakin besar lagi hingga 2024 dengan target mencapai USD3 miliar atau sekitar Rp45,7 triliun.
"Untuk melakukan ini, GM berencana untuk mengurangi jumlah pegawai yang dibayar, menyederhanakan produksi kendaraan, mengurangi pengeluaran untuk penjualan dan pemasaran, dan memotong kembali pada biaya administrasi dan perjalanan," sebut CBT News.
(SLF)