sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Gandeng BUMN China, KITB Perkuat Daya Saing Lewat Potensi Investasi hingga Rp60 Triliun

Economics editor Taufan Sukma Abdi Putra
25/03/2025 21:10 WIB
kolaborasi ini tidak hanya mempercepat pembangunan infrastruktur, namun juga menghadirkan standar industri bertaraf internasional.
Gandeng BUMN China, KITB Perkuat Daya Saing Lewat Potensi Investasi hingga Rp60 Triliun (foto: MNC media)
Gandeng BUMN China, KITB Perkuat Daya Saing Lewat Potensi Investasi hingga Rp60 Triliun (foto: MNC media)

IDXChannel - Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) resmi bekerja sama dengan perusahaan konstruksi milik Pemerintah China, China State Construction Engineering Corporation (CSCEC), terkait implementasi program Two Countries Twin Park (TCTP) antara Indonesia dan China.

Bagi KITB, yang kini telah berstatus Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, kerja sama ini sekaligus menandai langkah strategis dalam mempercepat arus investasi, khususnya dari China, dengan menghadirkan ekosistem industri modern berdaya saing tinggi.

Kerja sama diresmikan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU), yang dihadiri langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, serta Duta Besar Republik Rakyat China untuk Indonesia, Wang Lutong.

Menurut Direktur Utama KITB, Ngurah Wirawan, TCTP sendiri merupakan program kerja sama bilateral yang telah dimulai sejak 2021, dengan tujuan menciptakan keseimbangan investasi antara Indonesia dan China melalui pembangunan kawasan industri yang terintegrasi.

"Dengan MoU ini, KEK Industropolis Batang akan berkolaborasi dengan CSCEC dalam perencanaan, pengembangan, dan pemasaran kawasan, serta mempercepat akuisisi tenant strategis dalam rantai pasok industri global," ujar Ngurah, dalam keterangan resminya, pekan lalu.

Ngurah menjelaskan, kolaborasi ini tidak hanya mempercepat pembangunan infrastruktur, namun juga menghadirkan standar industri bertaraf
internasional.

"Kami percaya bahwa kemitraan dengan CSCEC akan memberikan dampak signifikan bagi pengembangan KEK Industropolis Batang. Dengan infrastruktur yang lebih baik, ekosistem industri yang matang, serta skema investasi yang menarik, kami optimistis kawasan ini akan menjadi destinasi utama bagi investor global," ujar Ngurah.

Dengan adanya kerja sama kali ini, dikatakan Ngurah, diperkirakan bakal mendatangkan potensi investasi hingga Rp60 triliun, dengan pengembangan kawasan seluas 500 hektare.

Setiap satu hektare lahan industri diperkirakan dapat menciptakan 50 hingga 60 lapangan kerja, sehingga secara keseluruhan berpotensi membuka lebih dari 25.000 peluang kerja baru bagi tenaga kerja Indonesia.

Sedangkan, dalam sambutannya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menekankan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari transformasi ekonomi Indonesia menuju negara industri berbasis hilirisasi dan teknologi tinggi.

"TCTP bukan hanya tentang investasi, tetapi juga tentang integrasi rantai pasok, alih teknologi, serta peningkatan kapasitas industri nasional agar lebih kompetitif di pasar global," ujar Airlangga, dalam kesempatan yang sama.

Dengan adanya TCTP, menurut Airlangga, Indonesia akan semakin terkoneksi dengan jaringan industri China, sehinigga memungkinkan perusahaan lokal untuk memperluas pasar dan meningkatkan daya saing.

Tak hanya itu, MoU ini juga diyakini sebagai batu loncatan bagi KEK Industropolis Batang dalam mengukuhkan posisinya sebagai pusat manufaktur dan inovasi di Asia Tenggara.

(taufan sukma)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement