Tahun ini, pihaknya memiliki prioritas melahirkan 100 koperasi modern. "Kami terbuka untuk bersinergi melahirkan koperasi sawit yang modern dan mendunia," tandasnya.
Lebih dari itu, ada Lembaga Pengelola Dana Bergulir atau LPDB-KUMKM untuk melengkapi pembiayaan dari BPDPKS sebelumnya.
"Pasar energi terbarukan dan konsumsi produk ramah lingkungan juga terus membesar, baik di dalam maupun luar negeri. Ini peluang untuk melahirkan produk-produk sawit unggulan," tukasnya.
Teten menambahkan, tanah Indonesia subur, petani juga jumlahnya banyak dan rajin-rajin. "Maka, kolaborasi antara koperasi tani dengan perguruan tinggi dan pelaku usaha lainnya akan mengubah kekuatan tadi menjadi keunggulan bagi bangsa kita," tambahnya.
(SANDY)