sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kerap Teror dan Meresahkan Masyarakat, OJK Sudah Blokir 3.000 Lebih Pinjol Ilegal

Economics editor Widya Michella
20/08/2021 13:07 WIB
Ketua OJK Wimboh Santoso mencatat bahwa sejak tahun 2018 hingga Juli 2021, sebanyak 3.365 pinjol ilegal sudah dihentikan operasinya.
Kerap Teror dan Meresahkan Masyarakat, OJK Sudah Blokir 3.000 Lebih Pinjol Ilegal (Dok.MNC Media)
Kerap Teror dan Meresahkan Masyarakat, OJK Sudah Blokir 3.000 Lebih Pinjol Ilegal (Dok.MNC Media)

IDXChannel - Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mencatat bahwa sejak tahun 2018 hingga Juli 2021, sebanyak 3.365 pinjol ilegal sudah dihentikan operasionalnya oleh Satgas Waspada Investasi (SWI). Sebanyak 7.128 pengaduan masuk dari masyarakat terkait pinjol ilegal itu.

Pasalnya, pinjol ilegal ini memanfaatkan situasi keuangan masyarakat yang tercekik oleh berlangsungnya pandemi Covid-19.

"Untuk memberantas pinjol ilegal, pemerintah melakukan lintas kerja sama kementerian/lembaga bersama OJK, Kemenkop UKM, Kominfo, Bank Indonesia (BI) dan Kapolri untuk memberantas pinjol ilegal yang dilakukan hari ini," ujar Wimboh di Jakarta, Jumat(20/8/2021).


Dia mengatakan, banyak orang kehilangan pekerjaan akibat pandemi yang tidak kunjung berakhir. Kondisi ini yang kemudian dimanfaatkan oleh pelaku pinjol ilegal untuk menawarkan pinjaman melalui berbagai platform kepada orang-orang yang memiliki tingkat literasi keuangan sangat rendah. 

"Cara menagihnya tidak empati kepada masyarakat. Pinjol ilegal ini merugikan masyarakat karena mematok bunga dan denda yang sangat tinggi jika pengguna tak bisa membayar," tambah Wimboh.

Yang lebih meresahkan, proses penagihan juga sangat meresahkan mulai dari teror, sampai menyebarluaskan data pribadi. Dia pun mengingatkan bahwa hanya ada 121 pinjol yang berizin. Sejauh ini sudah ada 64,8 juta orang Indonesia yang meminjam uang ke pinjol, total dana pinjaman yang berhasil disalurkan senilai Rp 221,56 triliun.

"Sampai Juli 2021 jumlah penyelenggara peer to peer lending yang berizin dan terdaftar di OJK sebanyak 121 penyelenggara dengan akumulasi penyaluran pinjaman secara nasional sampai 30 Juni 2021 sebesar Rp 221,56 triliun kepada 64,8 juta entitas dan outstanding sebesar Rp 23,4 triliun Juli 2021, artinya sekarang yang masih ada di catatan Rp 23,4 triliun," pungkas Wimboh. 

(IND) 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement