sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Beban BBM Tinggi, Ini Deretan Emiten Paling Terdampak Kenaikan BBM

Market news editor Melati Kristina - Riset
12/09/2022 17:52 WIB
Transportasi dan logistik jadi sektor paling terdampak kenaikan BBM sebab emiten dari sektor ini membukukan beban BBM yang punya porsi besar dalam beban pokok.
Beban BBM Tinggi, Ini Deretan Emiten Paling Terdampak Kenaikan BBM. (Foto: MNC Media)
Beban BBM Tinggi, Ini Deretan Emiten Paling Terdampak Kenaikan BBM. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Kenaikan bahan bakar minyak (BBM) berdampak besar bagi keuangan emiten-emiten sektor transportasi dan logistik kurir.

Sejak diumumkan pada Jumat (3/9) lalu, harga BBM nasional mengalami kenaikan. Adapun, harga jenis BBM yang mengalami naik yaitu Pertalite dari Rp7.650/liter menjadi Rp10 ribu/liter.

Kemudian solar subsidi juga naik dari Rp5.150/liter menjadi Rp6.800/liter, serta Pertamax non subsidi dari Rp12.500/liter menjadi Rp14.500/liter.

Kenaikan BBM tersebut tentunya memberi efek domino terhadap kenaikan biaya maupun harga barang lainnya. Efek paling kentara, yakni kenaikan tarif biaya transportasi dan logistik yang diumumkan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada Rabu (6/9) lalu.

Naiknya BBM tentunya juga berpengaruh signifikan terhadap sektor ini sebab emiten-emiten transportasi dan logistik memiliki beban bahan bakar yang punya porsi cukup besar bagi total beban perusahaan.

Emiten taksi PT Blue Bird Tbk (BIRD) misalnya, memiliki beban pokok BBM yang mencapai Rp298,25 miliar di semester I-2022. Jumlah beban pokok BBM tersebut merupakan yang paling tinggi di antara emiten transportasi dan logistik kurir lainnya.

Adapun segmen ini memiliki porsi sebesar 26,92 persen terhadap beban pokok pendapatan BIRD pada semester I-2022.

Sementara dibanding semester I tahun lalu, beban BBM emiten taksi ini melejit hingga 43,30 persen secara year on year (yoy). Adapun beban BBM yang dibukukan di semester I-2021 mencapai Rp208,13 miliar.

Selain BIRD, emiten-emiten lain juga menanggung beban pokok dari pengeluaran BBM. Emiten sektor logistik kurir seperti PT Satria Antaran Prima Tbk (SAPX) dan PT Krida Jaringan Nusantara Tbk (KJEN) tercatat juga menanggung beban bahan bakar yang mencapai miliaran rupiah.

Berdasarkan laporan keuangan emiten, SAPX membukukan beban bahan bakar dan transport yang mencapai Rp2,24 miliar pada semester I-2022. Meski jumlahnya cukup besar, segmen ini hanya berkontribusi sebesar 1,10 persen terhadap total beban pokok emiten.

Tak hanya SAPX, emiten kurir lainnya yakni KJEN juga mencatatkan beban bahan bakar, tol, dan parkir yang mecapai Rp1,08 miliar. (Lihat tabel di bawah ini.)

Di periode ini, beban tersebut memiliki porsi sebesar 48,72 persen terhadap total beban pokok emiten. Dengan demikian, angka tersebut menjadikan KJEN sebagai emiten dengan porsi beban BBM terbesar dibanding emiten lain yang bergerak di sektor transportasi dan logistik kurir.

Emiten lain yang juga membukukan beban bahan bakar yaitu PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI). Menurut laporan keuangan TAXI di semester I-2022, emiten taksi tersebut membukukan beban bahan bakar sebesar Rp321,68 juta.

Adapun beban tersebut turut berkontribusi sebesar 7,55 persen terhadap total beban pokok TAXI yang diperoleh di semester I-2022.

Kendati jumlah tersebut merupakan yang paling rendah dibanding emiten lainnya di sektor transportasi dan logistik kurir, beban bahan bakar TAXI di periode ini meroket hingga 774,14 persen secara yoy.

Sementara, pada semester I-2021, TAXI hanya membukukan beban bahan bakar sebesar Rp36,80 juta.

Periset: Melati Kristina

(ADF)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement