Terkait kinerja perbankan di Indonesia, Bhima menyarankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) untuk melakukan stress test terkait dampak SVB bank terhadap aliran pinjaman, modal, dan investasi dengan perbankan domestik.
“Belajar dari kasus Century, investasi yang bermasalah di AS dapat menjalar ke likuiditas perbankan domestik. Sejauh ini, semoga tidak ada dampak sistemik ke bank dalam negeri,” ujar Bhima.
Senada dengan Bhima, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta berpendapat, makroekonomi domestik masih solid meskipun ada kehebohan dari SVB maupun kebijakan hawkish The Fed.
Menurut Nafan, kinerja perbankan Tanah Air lebih dipengaruhi oleh pertumbuhan kredit hingga fundamental masing-masing emiten.
“Krisis SVB hanya merambat di sektor perbankan AS, risiko sistemik di situ. Di Indonesia likuiditas masih kuat dan sangat memadai, sehingga kondisi perbankan masih relatif aman saat ini,” kata Nafan kepada IDX Channel, Senin (13/3).