IDXChannel - PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) mencatatkan kenaikan laba bersih hingga menembus Rp236,69 miliar. Nilai tersebut naik signifikan dari laba Maret 2020 lalu yang hanya Rp66,76 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang diterbitkan Bursa Efek Indonesia, Jumat (4/6/2021), lonjakan laba bersih tersebut belum selaras dengan pendapatan Pakuwon yang justru tertekan. Emiten berkode saham PWON ini juga mencatat penurunan pendapatan bersih sebesar 32,12% dari Rp1,65 triliun pada kuartal I 2020 menjadi Rp1,12 triliun pada kuartal I 2021.
Meski pendapatan turun, Pakuwon dapat membukukan cuan yang lebih besar karena adanya efisiensi pada pos beban. Misalnya saja, beban pokok pendapatan ditekan dari awalnya Rp673,46 miliar pada awal 2020 menjadi Rp596,75 miliar pada awal 2021.
Selanjutnya, perseroan juga mencatatkan beban penjualan dapat membaik dari angka Rp52,68 miliar menjadi Rp32,28 miliar. Begitu pula dengan beban keuangan, di mana jumlahnya terpangkas dari Rp69,35 miliar per Maret 2020 menjadi Rp61,58 miliar per Maret 2021. Penurunan signifikan terjadi di beban pajak final, yakni awalnya menembus Rp89,47 miliar dan berubah menjadi Rp61,12 miliar.
Selain itu, Pakuwon memangkas kerugian selisih kurs secara signifikan, awalnya Rp557,62 miliar pada Q120 menjadi hanya Rp108,79 miliar pada Q121. Bahkan, bagian rugi bersih entitas asosiasi yang awal tahun lalu mencapai Rp2,38 miliar berbalik menjadi untung sebesar Rp4,32 miliar pada awal tahun ini.